A.
Identitas
Artikel
Judul Artikel |
”PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK
KARAKTER JUJUR PADA SISWA” |
Jurnal |
Al-Tadzkiyyah : Jurnal Pendidikan Islam |
Volume & Halaman |
Volume. 10, No. 2, Halaman 257-264 |
Tahun |
2019 |
Penulis |
Ani
Jailani, Chaerul Rochman, dan Nina Nurmila |
Kata Kunci |
Peranan Pendidikan Agama Islam, Karakter, Sikap Jujur |
Reviewer |
Ilham Yahya Romandoni |
Tanggal Review |
30 Desember 2020 |
B.
Review Artikel
Komponen
Review |
Uraian |
Abstrak |
Penelitian
ini dilakukan untuk mengukur sikap kejujuran pada setiap siswa di kelas V
Sekolah Dasar SD.S Plus Syania CImanggung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sample pada
penelitian ini adalah siswa kelas V di SD.S Plus Syania Kel.
Cihanjuang Kec. Cimanggung Kab. Sumedang Jawa barat. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, ini dilakukan oleh peneliti dengan
meninjau langsung kelapangan sebagai objek penelitian untuk memperoleh data, kemudian
peneliti memberikan kuesioner. Dari hasil data yang diperoleh jumlah
rata-rata sikap kejujuran siswa di kelas V sebesar 80.23, jumlah yang cukup
besar yang berarti memberikan kesimpulan bahwa sikap jujur yang dimiliki
siswa cukup baik dan tinggi. Hal ini tidak terlepas dari peran pendidikan
yang selalu membentuk dan mengrahkan meraka dalam keseharian mereka, peran
pendidikan baik di sekolah, keluarga dan Lingkungan masyarakat menjadi faktor
pendukung didalam pembinaan karakter atau sikap jujur terhadap siswa. |
Pengantar |
Pengantar pada
jurnal ini menjelaskan tentang fakta dimana Pendidikan
Agama Islam (PAI) sebagai harapan untuk membentengi dan mengarahkan para
peserta didik dan dapat membentuk sikap dan kepribadian warga negara yang
lebih baik. Pada hakikatnya pembelajaran PAI berupaya dan mampu membina
akhlak dan menanamkan sikap kejujuran kepada peserta didik, pendidikan agama
berupaya terus mambina dan menggali, membentuk dan mengarahkan kepada
perbuatan atau akhlak terpuji sehingga pendidikan Agama Islam dapat berfungsi
sebagai pendidikan karakter. Melalui pendidikan karakter mampu memunculkan
kebajikan dari dalam diri seseorang dan mampu memunculkan sikap, nilai dan
moral seperti sikap jujur dalam bercakap atau bertindak baik kepada dirinya,
kepada orang lain dan kepada tuhannya. Kemudian sikap ini akan terlihat dan
muncul dalam tindakan yang nyata yaitu tingkah laku yang baik, jujur,
bertanggung jawab, menghormati hak oranglain, kerja keras dan lain
sebagainya. |
Tujuan Penelitian |
Untuk
mengetahui peran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter jujur pada
siswa. |
Subjek Penelitian |
Subjek pada
penelitian ini adalah siswa kelas V di SD.S Plus Syania Kel. Cihanjuang Kec.
Cimanggung Kab. Sumedang Jawa Barat. |
Metode Penelitian |
Adapun Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Instrument yang digunakan peneliti adalah kuesioner. |
Teknik Pengumpulan Data |
Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, ini dilakukan oleh peneliti dengan
meninjau langsung kelapangan sebagai objek penelitian untuk memperoleh data,
kemudian peneliti memberikan kuesioner kepada responden yang kemudian
hasilnya menjadi data yang akan di olah dan di analisis untuk tahap
berikutnya, teknik ini digunakan untuk memperoleh data secara langsung kepada
responden untuk memperoleh data yang akurat dan, analisis data, bertujuan
untuk mengolah data hasil temuan untuk ditarik menjadi sebuah kesimpulan
penelitian. |
Hasil Penelitian |
Hasil penelitian
dari jurnal ini menjelaskan bahwa peran
pendidikan Islam sangat dibutuhkan dalam membentuk karakter Jujur dimana
menjadi era yang penuh tantangan dihadapi oleh para siswa saat ini, para
siswa menjadi bingung dan bertanya-tanya mereka harus melakukan apa dan
bagaimana harus bersikap. Melalui Pendidikan Agama Islam siswa-siswa dapat
memiliki bekal untuk memiliki karakter jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Penididikan Agama Islam sama dengan peran Pendidikan kepribadian atau
Akhlak adalah membentuk manusia berakhlak mulia, yaitu suatu keadaan yang
melihat pada diri manusia tanpa melalui proses perhitungan, pemikiran dan
penelitian yang menimbulkan hal yang baik yang disebut karakter jujur. Dari
kelima indikator yang dikembangkan yang kemudian data yang diperoleh
dianalisis, menunjukan bahwa sikap kejujuran siswa bisa dikatakan cukup baik
walaupun masih terdapat kekurangan dari indikator ke 3 yang dikembangkan.
Kekurangan pada indikator ke 3 terletak kepada kelemahan siswa dalam
mengutarakan alasan terhadap pilihan nya, walaupun sebenarnya respon mereka
cukup baik dalam menanggapi pertanyaan yang di sajikan dalam indikator ke 3. Perolehan
yang cukup tinggi terjadi pada indikator ke 5, dimana siswa diminta untuk
menunjukan sikap yang mereka rasakan jika berbuat suatu kebohongan, mereka
menanggapi cukup beragam yang intinya mereka merasakan ketidak nyamanan dalam
diri mereka ketika melakukan sebuah kebohongan, ini artinya sikap kejujuran
sudah mulai tertanam dalam jiwanya. Pada
indikator yang lainnya pun mendapatkan nilai yang cukup bagus, artinya siswa
sudah memahami dan mulai menerapkan prilaku jujur ini didalam kehidupan
mereka sehari-hari. Berdasarkan analisis data diatas penanaman sikap jujur
sudah berjalan dengan baik dan diterima dengan baik oleh para peserta didik. Dari data
diatas diperolehan rata-rata kemampuan siswa sebesar 80.23 hal ini bisa
dikatakan kejujuran pada setiap siswa tertanam cukup baik, siswa cenderung
memberikan respon positif terhadap perilaku kejujuran mereka, hal ini menjadi
bagian dari peranan Pendidikan Agama Islam yang diterima dengan baik didalam
lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat. |
Simpulan |
Dari hasil data
yang diperoleh rata-rata pemahaman yang diperoleh dari siswa tentang sikap
kejujuran dengan jumlah rata-rata 80.23 hal ini menunjukan bahwa tingginya
nilai kejujuran yang dimiliki setiap siswa. Besaran perolehan persentase
masing-masing indikator cenderung relatif tinggi, walaupun pada indikator 3
dimana mereka masih merasa kesulitan dalam mengutarakan pendapatnya ketika
mereka menghadapi atau menemukan prilaku sikap ketidak jujuran dan
kebohongan. Perolehan tinggi pada indikator 5 yang dikuatkan oleh pernyataan
mereka tentang sikap mereka yang cenderung menolak terhadap ketidak jujuran,
pernyataan mereka menjelaskan bahwa tingkat kejujuran yang tinggi yang
dimiliki oleh setiap siswa di kelas V SD.S Plus Syania Cimanggung. |
Kelebihan |
1. Abstrak
yang ditulis cukup menyeluruh dan mudah dipahami oleh pembaca. 2. Teori dan
model analisis yang digunakan sangat tepat. 3. Penggunaan
bahasa dan analisis yang dilakukan oleh penulis mudah dipahami. 4. Penulis
detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam penelitian. |
Kekurangan |
1. Penulis
kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini. |
0 Komentar